08 Ogos 2010

Peringatan terhadap Neraka

Assalamualaikum,

Innal hamdulillah, nahmaduhu wa nasta’eenuhu wa nastaghfiruh, na’udhu billahe min shurure anfusinaa wa sayyi’aate A’maalena:
Man yahdihillah, fahuwal muhtad,
Wa man yudhlil fa lan tajida lahu waliyyan murshidaa,
Wa ash-hadu an laa ilaaha illah wahdahu laa sharika lah,
Wa ash-hadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluh,Allahumma sale ala Muhammaden wa aale Muhammad wa sallama tasleeman kathira.

amma ba'du

Allah Taala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya ialah malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak menderhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(al-Tahriim 66:6)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (al-Baqarah 2:24)

Allah Taala berfirman:

“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.” (Ali Imran3:131)

Allah Taala berfirman:

“Maka Kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala.” (al-Lail 92:14)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah mereka pun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah menakutkan hamba-hambaNya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepadaKu hai hamba-hambaKu.”(al-Zumar 39:16)
Allah Taala berfirman:

“Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. Sekali-kali tidak, demi bulan, dan malam ketika telah berlaku, dan subuh apabila mulai terang. Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang amat besar, sebagai ancaman bagi manusia (iaitu) bagi sesiapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur.”(al-Mudaththir 74:31-3)

Al-Hasan memberi komentar tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Sebagai ancaman bagi manusia”, beliau berkata, “Allah tidak mengancam hamba-hambaNya dengan sesuatu apapun yang lebih bijaksana dari ayat ini.”



Diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.

Qatadah berkata mengenai firman Allah Taala: “Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang amat besar,” ertinya adalah neraka.
Sammak Ibnu Harb berkata: “Aku telah mendengar dari al-Nu’man Ibnu Basyir berkata ketika berkhutbah: Aku mendengar Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam khutbahnya: “Aku memberi peringatan kepada kamu terhadap neraka, aku memberi peringatan kepada kamu terhadap neraka.” Sehinggakan kalau ada orang sedang berada di pasar ketika itu, pasti dia akan dapat mendengarnya dari tempatku berdiri di sini. Sampai khamiishah (kain yang ditulis dengan sutera) yang pada mulanya berada di bahu Nabi, jatuh di kaki baginda.” Riwayat Imam Ahmad.

Dalam riwayat lain yang juga masih dari Sammak Ibnu Harb, dari al-Nu’man Ibnu Basyir berkata: Rasulullah bersabda: “Aku memberi peringatan kepada kamu terhadap neraka, aku memberi peringatan kepada kamu terhadap neraka.” Sehingga kalau sekiranya ada seorang lelaki berada di hujung pasar, pasti dia akan mendengarnya. Begitu juga dengan orang-orang yang berada di pasar (pasti) akan mendengar suara baginda yang pada waktu itu sedang berdiri di atas mimbar.

Dalam riwayat lain yang bersumber dari Sammak berkata: Aku telah mendengar al-Nu’man berkhutbah dan dia memakai khamiishah, katanya: “Demi Allah, sungguh aku telah mendengar Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku memberi peringatan kepada kamu terhadap neraka, aku memberi peringatan kepada kamu terhadap neraka.” Seandainya ada seseorang yang sedang berada ‘di sini atau di situ’ pasti dia akan dapat mendengar suara baginda.

Dari ‘Adi Ibnu Hatim berkata: Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Takutlah kamu semua kepada neraka.” ‘Adi berkata: Dan Nabi memalingkan mukanya kemudian bersabda: “Takutlah kamu semua kepada neraka.” Baginda berpaling tiga kali dan bersabda lagi: “Takutlah kamu semua kepada neraka walaupun dengan sebiji kurma. Sesiapa yang tidak memilikinya maka hendaklah dengan perkataan yang baik.”

Diriwayatkan di dalam kitab Sahih Bukhari dan Sahih Muslim.
Al-Baihaqi meriwayatkan sebuah hadith dengan sanad yang mengandungi perawi majhuul (tidak diketahui identitinya), dari Anas, dari Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam: “Wahai sekalian umat Islam, cintailah oleh kamu suatu perbuatan yang kamu akan disukai oleh Allah (kerana perbuatan tersebut). Hindari dan takutlah pada suatu perbuatan yang telah Allah khabarkan tentang azab dan seksanya. (Dan takutlah kamu) terhadap neraka Jahanam. Kerana sesungguhnya, seandainya ada titisan dari syurga bersama kamu di dunia yang kamu duduki ini, pasti ia akan menghiasinya untuk kamu. Dan seumpama ada titisan dari neraka bersama kamu di dunia yang kamu huni sekarang ini, pasti ia akan memburukkan (kehidupan) kamu.”

Di dalam kitab Sahih Bukhari dan Sahih Muslim disebutkan sebuah riwayat dari Abu Hurairah, Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya perumpamaan aku dengan umatku adalah seperti seorang lelaki yang menyalakan api. Lantas binatang-binatang melata dan nyamuk mulai mendatangi api tersebut. Maka (ketika) aku memegang tali pinggang kamu dari api tersebut, kamu tetap memasukinya.”

Di dalam riwayat Muslim disebutkan dengan keterangan berikut:

“Perumpamaanku (dengan umatku) adalah seperti seorang lelaki menyalakan api. Ketika api itu menerangi daerah sekelilingnya, (maka) nyamuk dan binatang-binatang melata mulai mendatangi api tersebut. Lelaki tersebut berusaha untuk menghalangnya. Namun kesemuanya mengalahkan lelaki tersebut sehingga (semua) masuk ke dalam api tersebut.” Baginda bersabda: “Hal itu sebenarnya adalah perumpamaan aku dengan kamu. Aku memegang tali pinggang kamu dari neraka. (Aku berseru) jauhkanlah diri kamu dari neraka, jauhkanlah diri kamu dari neraka. Namun kamu semua tidak menghiraukan aku dan (akhirnya) masuk ke dalam api tersebut.”

Manakala dalam riwayat Imam Ahmad disebutkan:

“Perumpamaanku dengan kamu, wahai umat(ku), adalah seperti seorang lelaki yang menyalakan api pada malam hari. Lantas nyamuk dan binatang-binatang melata yang (suka) mengerumuni api mulai mendekatinya. Semuanya merayap dan tidak menghiraukan lelaki tersebut, sehingga masuk ke dalam api. Sedangkan aku memegang tali pinggang kamu sambil menyeru kepada kepada kamu untuk menuju syurga. (Namun) kamu tidak menghiraukan aku dan (akhirnya) masuk dalam neraka.”

Imam Ahmad juga meriwayatkan dari hadith Ibnu Mas’ud dari Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah tidak mengharamkan sesuatu keharaman pun kecuali telah mengetahui bahawa akan ada (salah seorang) dari kamu yang akan melanggarnya. Ingatlah, sesungguhnya aku memegang tali pinggang kamu (kerana) kamu berterbangan ke dalam api seperti nyamuk dan binatang-binatang melata.”

Al-Bazzar dan al-Thabarani meriwayatkan dari hadith Ibnu Abbas, dari Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Aku memegang tali pinggang kamu, oleh kerana itu, takutlah kamu kepada neraka. Takutlah kamu kepada neraka, takutlah kamu kepada hudud (hukuman). (Akan tetapi) jika aku telah meninggal dunia, kamu meninggalkan (ajaranku). Sedangkan aku orang yang paling awal tiba di haud (Telaga Kauthar). Sesiapa yang tiba di telaga tersebut maka dialah orang yang berbahagia. Lantas didatangkan beberapa kaum yang menerima buku amal perbuatan mereka dengan tangan kiri. Lantas aku berkata: “Wahai Tuhanku, umatku?” Allah berfirman: “Sesungguhnya mereka selalu melakukan kemurtadan setelahmu.”

Di dalam sebuah riwayat al-Bazzar disebutkan: “Dan aku (Rasulullah) memegang tali pinggang kalian dan berkata: “Takutlah kalian kepada neraka, takutlah kalian kepada huduud; takutlah kalian kepada neraka, takutlah kalian kepada huduud; takutlah kalian kepada neraka, takutlah kalian kepada huduud.” (Rasulullah mengulang tiga kali). Dan al-Bazzar menyebutkan lanjutan hadith tersebut.

Disebutkan dalam kitab Sahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu katanya:

Ketika turun ayat, “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (al-Syu’ara 26: 214), Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam memanggil orang-orang Quraisy, lantas mereka pun berkumpul. Baginda menyeru secara umum mahupun secara khusus dengan bersabda:

“Wahai Bani Ka’ab bin Lu’aiy, selamatkan jiwa-jiwa kamu dari api neraka. Wahai Bani Murrah ibnu Ka’ab, selamatkan jiwa-jiwa kamu dari api neraka. Wahai Bani ‘Abd Syams, selamatkan jiwa-jiwa kalian dari api neraka. Wahai Bani ‘Abdul Muthalib, selamatkan jiwa-jiwa kamu dari api neraka. Wahai Fatimah binti Muhammad, selamatkanlah jiwamu dari api neraka. Kerana sesungguhnya aku tidak memiliki apa-apa pun untuk kamu (yang berasal) dari Allah.”

Al-Thabari dan perawi lain meriwayatkan dari jalan Ya’la ibnu al-Asydaq, dari Kulaib ibnu Huzn berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Carilah syurga dengan bersungguh-sungguh. Dan jauhilah neraka dengan bersungguh-sungguh. Kerana sesungguhnya pencari syurga tidak pernah tidur dan sesungguhnya orang yang lari dari neraka tidak pernah tidur. Dan sesungguhnya akhirat itu dikelilingi dengan hak-hak yang tidak disenangi. Sedangkan dunia dikelilingi dengan hal-hal yang lazat dan syahwat. Oleh kerana itu, janganlah kenikmatan itu melalaikan kamu dari akhirat.” Hadith ini juga diriwayatkan dari Ya’la ibnu al-Asydaq, dari Abdillah ibnu Jarrad, dari Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam. Sedangkan hadith-hadith yang diriwayatkan oleh Ya’la ibnu al-Asydaq adalah batil dan munkar.

Al-Tirmizi meriwayatkan dari hadith Yahya ibnu Abdullah, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku tidak melihat orang yang lari dari neraka itu tidur dan orang mencari syurga itu tidur.” Sedangkan Yahya di sini dianggap lemah oleh para perawi lain. Ibnu Mardawaih meriwayatkan dengan keterangan yang berbeza yang lebih baik berbanding hadith ini dari Abu Hurairah. al-Thabarani dan yang lain meriwayatkan dengan sanad yang masih dibincangkan keabsahannya. Sanad tersebut bersumber dari Anas, dari Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam. Ibnu ‘Adi juga meriwayatkan dengan sanad dha’if dari Umar Radhiallahu ‘anhu dari Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam.

Yusuf ibnu ‘Athiyyah menyebutkan sebuah riwayat dari al-Ma’la ibnu Ziyad: Pada suatu malam, Haram ibnu Hayyan keluar dan menyeru dengan suara yang lantang: “Aku terpesona dengan syurga, bagaimana orang yang mencarinya boleh tidur? Aku juga berfikir tentang neraka, bagaimana orang yang lari darinya boleh tidur?” Kemudian dia membaca ayat al-Quran:

“Maka apakah penduduk negeri-negeri itu berasa aman dari kedatangan seksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?”(al-A’raf 7:97)

Abu al-Jauza’ berkata: “Sekiranya aku diberi amanah untuk memimpin umat maka akan aku dirikan menara di tepi jalan. Dan aku akan menyuruh beberapa orang agar menyeru kepada umat: “Neraka!! Neraka!!”

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab Zuhud. Anak beliau yang bernama Abdullah juga meriwayatkan dalam kitab tersebut dengan sanad dari Malik bin Dinar berkata: “Seandainya aku mendapatkan beberapa orang penolong, pasti aku akan menyeru di atas menara Basrah pada malam hari: “Neraka!! neraka!!” Kemudian beliau berkata: “Seumpama aku mendapat para penolong, pasti aku akan memberi peringatan mereka di menara dunia: wahai sekalian manusia, neraka!! neraka!!”

التخويف من النار والتعريف حال دار البوار
Ibnu Rejab al-Hanbali

Baca selanjutnya......
Bookmark and Share